Kamis, 08 Mei 2008

Lama banget ngimport database informixnya !!!

Entah mengapa import database informix pakai dbimport lama sekali, bisa jadi database di mesin yang jadi tujuan import belum di tuning, atau spek servernya yang lemot. Saya sedang melakukan percobaan export database yang ada di database mesin HP dengan OS HP-UX 64 bit, dan di import ke mesin IBM x3400 dengan Linux CentOS 5.1 64 bit juga.

Keraguan yang mendalam ini, akhirnya dapat sedikit banyak pencerahan setelah mencurahkan isi hati di milist IIUG (International Informix User Group) yang merupakan milist yang menyatukan pecinta "Ayat Ayat Informix".

Alhamdulillah yang jawab ternyata sang dedengkot Informix, Mas Art Kagel, karena sebelum saya pakai perintah dbimport untuk import database, maka di sarankan sama Mas Kagel untuk menggunakan software buatannya sendiri yaitu myexport/myimport.

Dicari sana kemari search di Abah google belum menemukan langkah-langkah yang valid untuk instalasi myexport/myimport ini. Yang baru diketahui adalah myexport/myimport ini butuh software pendukung seperti: utils2_ak, myonpload, dan sqlcmd. Agar bisa mencari dan mendownload software tsb diharuskan login dulu ke IIUG.

Setelah mengunduh semua software yang dibutuhkan di situs IIUG (www.iiug.org), akhirnya dimulailah instalasi software2 tersebut. Aarrgghhh!!! Error.... menyebalkan!!! ternyata butuh ESQL/C. Artinya harus install clientsdk dahulu agar esql/c bisa ada di server.

Nah, ini langkah2 yang saya lakukan:

Pertamaxxx, install dulu clientsdk informix-nya. Karena saya menggunakan os linux centos5.1 64 bit, maka tentunya di instal clientsdk yang untuk linux yang 64 bit. Tujuan clientsdk diinstal ini agar diperoleh eqsl/c.

Kedua, install sqlcmd, ekstrak sqlcmd-85.00.tgx --> $ tar zxvf sqlcmd-85.00.tgz , masuk ke direktori sqlcmd --> $ cd /sqlcmd-85.00 , karena saya menggunakan linux 64 bit, dijalankan --> $ CC="gcc -m64" ./configure , jalankan --> $ make , kemudian login sebagai root & jalankan --> # make install

Ketiga, install myonpload, ekstrak myonpload_2.1.zip --> $ gunzip myonpload_2.1.zip , lalu kompilasi myonpload.ec --> $ esql -o myonpload myonpload.ec

Keempat, install utils2_ak, ekstrak utils2_ak.gz --> $ gunzip utils2_ak.gz , unpack file utils2_ak --> $ sh utils2_ak , lalu kompilasi dengan menjalankan --> $ make

Kelima, install myexport/myimport, ekstrak myexport.shr.gz --> $ gunzip myexport.shr.gz , unpack file myexport.shr --> $ sh myexport.shr , akan muncul file myexport dan myimport yang belum di beri ijin eksekusi, jadi harus dijalankan --> $ chmod +x myexport dan $ chmod +x myimport

Jangan lupa juga untuk nge-PATH semua file eksekusi myexport/myimport, sqlcmd, utils2_ak dan myonpload- nya.

Dan, Alhamdulillah, berhasil sudah menjalankan myexport dan myimport yang merupakan alternatif export dan import bawaannya informix yaitu dbexport dan dbimport. Katanya sih export dan import lebih cepat dengan myexport/myimport ini karena proses kerjanya paralel.

Saya punya ukuran total database 7 GB telah makan waktu dbimport sekitar 7 jam. Nah skrg sedang dicoba dilakukan myimport dengan ukuran 7 GB juga. Saya mau buktikan apakah pernyataan sang jagoan Informix (Art Kagel) benar atau tidak ?